Pages

Senin, 27 Oktober 2014

Takwil Kebatinan 1


1.       Mengambil wudhu artinya ialah setia kepada Imam
2.       Tayamum, artunya menyatakan setia dengan perantaraan wakil imam, karena imamnya gaib; Itulah dia hujjah.
3.       Sembahyang menyembah diri.
4.       Zakat membersihkan batin.
5.       Ka’bah ; ialah Nabi sendiri.
6.       Al-Bab ; yaitu pintu. Itulah Ali.
7.       Bukit Shafa; yaitu Nabi Muhammad.
8.       Bukit Marwah ; Sayyidina Ali.
9.       Miqaat tempat memulai niat haji ; Menenangkan fikiran.
10.   Talbiyah ; artinya memenuhi panggilan Imam.
11.   Thawaf tujuh kali; setia kepada Imam yang bertujuh (menurut Ismailiyyah, Imam mereka kanya tujuh.
12.   Sorga (Jannah), yaitu merasa diri sangat tenteram karena tidak lagi terikat dengan perintah-perintah sembahyang, puaa dan sebagainya menurut syari’at Islam yang biasa.
13.   Neraka, susah fikiran karena masih saja merasa wajib sembahyang, puasa dan haji dan zakat dan sebagainya.
14.   Sungai susu di Sorga (segala sumber ilmu batin).
15.   Sungai dari khamar ; ilmu lahir, atau Syari’at.
16.   Sungai dari madu ; ilmu kebatinan sejati, yang diambil dari Guru dan Imam.
17.   Jin di zaman Nabi Sulaiman; Kaum Kebatinan di zaman itu.
18.   Setan-setan (syayathin); segala orang yang masih saja diperbodoh oleh syriat yang lahir.


Sumber : Hamka. 1971. Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Bulan Bintang: Jakarta

Selasa, 21 Oktober 2014

Kitab Gatoloco


Selain Darmogandhul, ada juga kitab lain yaitu Gatoloco. Isinya sama-sama menafsirkan sendiri tentang ajaran Islam dengan maksud memutar balik. Dibuatlah suatu cerita dimana ada 2 orang santri, seorang bernama Abdul Manaf, seorang lagi bernama Ahmad arif, diiringkan dengan 6 orang kawannya. Mereka bertemu seorang pemadat yang tidak pernah mandi. Pemadat itu bernama Gatoloco.
Gatoloco sendiri berarti kemaluan laki-laki (dzakar) yang sedang tegang dan dipegang-pegang.
Di dalam buku itu terdapat perdebatan santri-santri dengan Gatoloco yang jawabannyaya diberi ajaran untuk menghancurkan Islam dan dibuat sebegitu rupa agar yang menang adalah Gatoloco.
    Berikut isi kesimpulan dari kitab Gatoloco yang diterjemahkan oleh Prof. Dr. H. Rasjidi yang ada di dalam bukunya “Islam dan Kebatinan (1967)”:
1.                Semua barang, halal, asal diperoleh dengan baik. Babi dan anjing jika didapat karena dibeli, halal; lebih halal, dari kambing yang didapat dengan mencuri.
2.       Pedoman hidupku ialah bahrul kolbi, yaitu lautan diriku untuk minum madat. Rasulullahku itu bukan yang ada di Arab. Ia sudah mati dan lagi Arabia sangat jauh. Maka orang yang menyembah Rasulullah di Arabia itu tidak berfaedah. Dan saya menyembah Rasul yang ada dalam badanku.
3.         Pertunjukkan wayang kulit itu adalah permisalan dari dunia ini. Yang pokok ialah lampunya. Sebelum lampu menyala tak ada gerakan wayang. Sesudah lampu padam tak ada apa-apa. Yang ada hanya sepi (kosong). Yakni sebelum kita hidup di dunia ini, kita tidak ada. Begitu juga setelah mati, tak akan ada apa-apa lagi.
4.                  Aku ini Tuhan, berada di sentrum wujud. Rasulullah adalah hatiku. Agamaku adalah agama rasa.
5.       Pedoman hidupku adalah bahrul kolbi, yakni lautan hati, yang luas lagi dalam.
6.       Aku selalu sembahyang tidak terputus-putus. Sembahyangku adalah nafasku ini. Nafas yang dari ubun-ubun, adalah sembahyangku terhadap Tuhan. Nafas yang dari mulut adalah sembahyangku untuk Muhammad.
7.       Ada nafas yang keluar dari hidung; itu adalah tali kehidupanku. Oleh karena itu nafasku berbunyi: Allah, Allah.
8.       Kiblatku, adalah dirikusendiri yang dinamakan Baitullah. Artinya baitu itu, ialah baito. Dalam bahasa Jawa berarti perahu. Jadi baitullah adalah perahu bikinan Allah. Ka’bah itu hanyalah buatan Nabi Ibrahim.
9.       Sebelum dunia ini ada, sebelum ada bintang dan matahari, yang ada ialah Nur Muhammad, yaitu yang berada di bintang Johar yang menjadi pusar (pusat) nabi Muhammad.
10.   Lanang (lelaki), artinya ialah kemaluan laki-laki. Wadon (perempuan) artinya kemaluan wanita. Kalimah dua (kalimat syahadat) artinya lelaki dan perempuan yang sedang bersetubuh. Allah artinya ala, artinya : jelek karena kemaluan lelaki dan perempuan itu jelek rupanya. Kalimat syahadat : asyhadu anla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah, artinya : aku menyaksikan bahwa hidupku dan cahaya Tuhan dan serta Rasa Nabi, adalah karena persetubuhan bapa dan ibu. Karena itu saya juga ingin melakukan (bersetubuh) itu.
11.   Mekah, artinya berseubuh. Yakni perempuan memegang kelamin lelaki, kemudian itu mekakah, berposisi untuk bersetubuh. (Di bahasa Minang, mekakah itu disebut juga mengakah, mengangkang, atau mengangah ; Pen.)
 
Sumber : Hamka. 1971. Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Bulan Bintang: Jakarta.

Sumber : Hamka. 1971. Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Bulan Bintang: Jakarta.

Kamis, 09 Oktober 2014

Kitab Kebatinan


 
     Diantara kitab kebatinan yaitu Darmogandul dan Gatoloco. Kedua kitab tersebut tidak cuma berisi sinkritisme, tetapi juga berisi tentang penafsiran Islam yang jauh dari Islam itu sendiri.

     Berikut sebagian isi dari kitab Darmogandul yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:

 1.    Adalah tidak masuk akal jika seorang diperlakukan baik, ia membalas kejahatan. Ia menyalahi kitab pegangan orang Jawa, karena orang Jawa mengerti yang kasar dan yang halus, orang Jawa jika diperlakukan baik tentu ia akan membalas baik pula. 

2.    Akan tetapi bangsa Islam, jika diperlakukan dengan baik, mereka membalas jahat. Ini adalah sesuai dengan zikir mereka. Mereka menyebut nama Allah, memang Ala (jahat) hati orang Islam. Mereka halus dalam lahirnya saja, dalam hakekatnya mereka itu terasa pahit dan masin.

3.   Amat beda zikir orang Buddha, mereka meyebut Dewa Agung Jagad (dunia). Jagad itu badannya sendiri. Dewa adalah budi dan badannya, rasa adalah kemauannya. Puji secara Budha itu mengagungkan nama zat, itulah pujian yang utama.

4.     Adapun orang yang menyebut nama Muhammad, Rasulullah, nabi terakhir. Ia sesungguhnya melakukan zikir salah. Muhammad artinya Makam atau kubur. Ra su lu lah, artinya rasa yang salah. Oleh karena itu ia itu orang gila, pagi sore berteriak-teriak, dadanya ditekan dengan tangannya, berbisisk-bisik, kepala ditaruh di tanah berkali-kali.

5.    Semua makanan dicela, umpamanya: masakan cacing, dendeng kucing, pindang kera, opor monyet, masakan ular sawah, sate luwak, masakan anak anjing, panggang babi atau babi rua, kodok dan tikus goreng.

6.    Makanan lintah yang belum dimasak, makanan usus anjing kebiri, kare kucing besar, bestik gembluk, semua itu dikatakan haram. Lebih-lebih jika mereka melihat anjing, mereka pura-pura dirinya dirinya terlalu bersih.

7.    Saya mengira, halyang menyebabkan santri sangat benci kepada anjing, tidak sudi memegang badannya atau makan dagingnya, adalah karena ia suka bersetubuh dengan anjing di waktu malam. Baginya ini adalah halal walaupun dengan tidak pakai nikah. Inilah sebabnya mereka tidak mau makan dagingnya.

8.    Kalau bersetubuh dengan manusia tapi tidak dengan pengesahan hakim, tindakannya dinamakan makruh. Tetapi kalau partnernya seekor anjing, tentu perkataan najis itu tak ada lagi. Sebab kemanakah untuk mengesahkan perkawinan dengan anjing?



Isi kitab di atas diterjemahkan oleh Prof. Dr. H. Rasjidi.