Pages

Selasa, 21 Oktober 2014

Kitab Gatoloco


Selain Darmogandhul, ada juga kitab lain yaitu Gatoloco. Isinya sama-sama menafsirkan sendiri tentang ajaran Islam dengan maksud memutar balik. Dibuatlah suatu cerita dimana ada 2 orang santri, seorang bernama Abdul Manaf, seorang lagi bernama Ahmad arif, diiringkan dengan 6 orang kawannya. Mereka bertemu seorang pemadat yang tidak pernah mandi. Pemadat itu bernama Gatoloco.
Gatoloco sendiri berarti kemaluan laki-laki (dzakar) yang sedang tegang dan dipegang-pegang.
Di dalam buku itu terdapat perdebatan santri-santri dengan Gatoloco yang jawabannyaya diberi ajaran untuk menghancurkan Islam dan dibuat sebegitu rupa agar yang menang adalah Gatoloco.
    Berikut isi kesimpulan dari kitab Gatoloco yang diterjemahkan oleh Prof. Dr. H. Rasjidi yang ada di dalam bukunya “Islam dan Kebatinan (1967)”:
1.                Semua barang, halal, asal diperoleh dengan baik. Babi dan anjing jika didapat karena dibeli, halal; lebih halal, dari kambing yang didapat dengan mencuri.
2.       Pedoman hidupku ialah bahrul kolbi, yaitu lautan diriku untuk minum madat. Rasulullahku itu bukan yang ada di Arab. Ia sudah mati dan lagi Arabia sangat jauh. Maka orang yang menyembah Rasulullah di Arabia itu tidak berfaedah. Dan saya menyembah Rasul yang ada dalam badanku.
3.         Pertunjukkan wayang kulit itu adalah permisalan dari dunia ini. Yang pokok ialah lampunya. Sebelum lampu menyala tak ada gerakan wayang. Sesudah lampu padam tak ada apa-apa. Yang ada hanya sepi (kosong). Yakni sebelum kita hidup di dunia ini, kita tidak ada. Begitu juga setelah mati, tak akan ada apa-apa lagi.
4.                  Aku ini Tuhan, berada di sentrum wujud. Rasulullah adalah hatiku. Agamaku adalah agama rasa.
5.       Pedoman hidupku adalah bahrul kolbi, yakni lautan hati, yang luas lagi dalam.
6.       Aku selalu sembahyang tidak terputus-putus. Sembahyangku adalah nafasku ini. Nafas yang dari ubun-ubun, adalah sembahyangku terhadap Tuhan. Nafas yang dari mulut adalah sembahyangku untuk Muhammad.
7.       Ada nafas yang keluar dari hidung; itu adalah tali kehidupanku. Oleh karena itu nafasku berbunyi: Allah, Allah.
8.       Kiblatku, adalah dirikusendiri yang dinamakan Baitullah. Artinya baitu itu, ialah baito. Dalam bahasa Jawa berarti perahu. Jadi baitullah adalah perahu bikinan Allah. Ka’bah itu hanyalah buatan Nabi Ibrahim.
9.       Sebelum dunia ini ada, sebelum ada bintang dan matahari, yang ada ialah Nur Muhammad, yaitu yang berada di bintang Johar yang menjadi pusar (pusat) nabi Muhammad.
10.   Lanang (lelaki), artinya ialah kemaluan laki-laki. Wadon (perempuan) artinya kemaluan wanita. Kalimah dua (kalimat syahadat) artinya lelaki dan perempuan yang sedang bersetubuh. Allah artinya ala, artinya : jelek karena kemaluan lelaki dan perempuan itu jelek rupanya. Kalimat syahadat : asyhadu anla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar Rasulullah, artinya : aku menyaksikan bahwa hidupku dan cahaya Tuhan dan serta Rasa Nabi, adalah karena persetubuhan bapa dan ibu. Karena itu saya juga ingin melakukan (bersetubuh) itu.
11.   Mekah, artinya berseubuh. Yakni perempuan memegang kelamin lelaki, kemudian itu mekakah, berposisi untuk bersetubuh. (Di bahasa Minang, mekakah itu disebut juga mengakah, mengangkang, atau mengangah ; Pen.)
 
Sumber : Hamka. 1971. Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Bulan Bintang: Jakarta.

Sumber : Hamka. 1971. Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Bulan Bintang: Jakarta.

3 komentar:

  1. "Semua barang, halal, asal diperoleh dengan baik. Babi dan anjing jika didapat karena dibeli, halal; lebih halal, dari kambing yang didapat dengan mencuri."

    babi dan anjing menjadi halal jika didapat dengan cara yang halal. ARE U SURE ABOUT THIS??

    BalasHapus
  2. ya itu termasuk ajaran yang salah. kitab di atas dibuat oleh orang jawa yang sembarangan menakwilkan Al-Quran dan Sunnah

    BalasHapus
  3. aku kira kamus edang mendalami dan mempercayai kitab itu :D hehe...

    BalasHapus