Pages

Kamis, 06 November 2014

Takwil Kebatinan 2


19. Thaharah (bersuci); membersihkan hati. Asal hati sudah bersih tidak perlu wudlu lagi. Orang Kebatinan adalah mu’min sejati. Kalau hati tidak suci; percuma air disiramkan untuk wudlu.
20. Jinabat atau junub; durhaka kepada imam dan percaya kepada ulama syari’at. Orang yang demikian sudah kotor (junub).
21. Dajjal; Segala orang yang hanya mengamalkan lahir syari’at, dan kepalanya yang di atas ialah Abu Bakar. Abu Bakar itu matanya pecah sebelah, sebab dia Dajjal. Artinya pecah sebelah, karena dia hanya berpegang dengan syari’at lahir saja; tidak memntingkan kebatinan.
22. ya’juj-Ma’juj; segala orang yang masih berpegang kepada lahir.
23. siapakah Muhammad? Adakah Muhammad itu? Itu ditanyakan kepada orang yang dipandang telah mendalam bathiniyyah (ilmu kebatinan) Muhammad itu ialah dirimu sendiri! Bentuk dirimu sendiri adalah bentuk Muhammad; Kepala engkau adalah Mim. Badan engkau adalah Haa. Pusat engkau adalah Mim; Kedua kaki engkau adalah Daal.
24. dan engkaupun adalah Ali. Mata engkau adalah Ain; Hidungmu adalah Laam. Mulutmu adalah Yaa.
25. Tongkat Musa; bukan sebenarnya tongkat; melainkan kekuatan batinnya.
26. Belalang; Kutu dan katak yang disebut ahli zahir mu’jizat Musa. Sebenarnya hanyalah alasan-alasan Nabi Musa menghadapi musuhnya.
27. Gunung bertasbih sebagai mu’jizat Nabi Daud; Manusia-manusia yang teguh keyakinannya laksana gunung.
28. Nabi Isa anak Maryam; Dia adalah berbapa; bapanya ialah Yusuf Tukang Kayu.
29. Nabi Isa bercakap tatkala masih dalam ayunan. Artinya kejujurannya telah terbayang pada wajahnya semasa dia kecil.
30. Isa menghidupkan orang mati; Artinya beliau menghidupkan orang yang laksana mati lantaran bodohnya; lalu dihidupkannya dengan ilmu.
31. Nabi Isa menyembuhkan orang buta; Orang yang buta karena tidak ada pengertian, setelah diberi pengajaran oleh Nabi Isamenjadi terbuka matanya.
32. Nabi Isa menyembuhkan orang kena penyakit kusta; artinya kusta kekafiran.
Begitulah beberapa contoh yang disalin dari beberapa kitab yang menerangkan aqidah bathiniyyah itu. Bahkan bathiniyyah Qaramithah sangat mencela syari’at Islam yang mengharamkan kawin dengan anak kandung sendiri atau saudara kandung perempuan
Anak awak atau saudara awak sendiri, yang kita sendiri mengasuh dan membesarkannya, mengapa setelah besar tidak kita sendiri yang menyetubuhinya. Alangkah bodoh, (Ali Ahmad Baktir, Pujangga Arab, turunan Hadramaut berdarah indonesia, terkenal di Mesir menulis sebutan buku bernama “Pemberontak Merah” menguraikan faham bathiniyyah Qaramithah).
Melihat cara-cara apa yang ditulis pada kitab Darmogandul dan Gatoloco kita mendapat kesan bahwa ada hubungan yang erat antara Bathiniyyah Isma’iliyyah dengan Qaramithah dengan klenik atau kebatinan di tanah Jawa. Dan hubungan ini lebih rapat lagi setelah penjajahan Belanda mulai masuk.
Barang yang tidak mustahil kalau orang-orang Bathiniyyah itu datang ke Indonesia Khusus tanah Jawa untuk menghapus ajaran Pangeran Diponegoro yang memperkuat Islam dengan Sorban, Al-Qur’an, dan jubah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar